Probiotik ikan merupakan mikrooranisme hidup atau bakteri hidup yang berperan sebagai suplemen pakan, probiotk memiliki pengaruh yang sangat menguntungkan dalam meningkatkan keseimbangan pencernaan, dapat membantu dalam kelompok mikroba usus serta mencegah tinbulnya patogenik organisme dengan adanya kompetisi sisi adhesi pada ikan atau yang disebut dengan competitive exclusion. Beberapa mikroorganisme atau bakteri yang biasa digunakan sebagai probiotik antara lain : Vibrio alginolyticus, Nitrosomonas sp, Nitrobacter sp, Bacillus sp, Lactobacillus sp, Pseudoalteromonas, Saccharomyces sp dan Alteromonas sp. Penggunaan mikroorganisme ini untuk mengontrol kehidupan, probiotik ataupun bioremidi dapat meningkatkan produksi, yaitu meningkatkan tingkat kelulusan hidup mencapai 50-80%, meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan pertumbuhan yang relative lebih cepat, diindikasikan dengan tolerannya terhadap inveksi bakteri maupun virus serta dapat memperbaiki kondisi lingkungan yang lebih baik lagi.
Beberapa cara kerja dan manfaat yang menguntungkan dalam menggunakan probiotik ikan antara lain :
Bukan hanya itu cara kerja lain dari probiotik ikan yaitu dengan adanya peningkatan proses secara alami oleh mikroba, seperti degrasi bahan organic, pengambilan ammonia, oksidasi sulfiida, nutrifikasi, denitrifikasi dan juga degradasi polutan toksik dalam akuakultur.
Probiotik yang digunakan pada budidaya (pembesaran dan pembenihan) ikan memberikan tingkat yang sangat menguntungkan. Dan penggunaan probiotik komersil yang mengandung Saccharomyces, Lactobacillus sp dan Streptococcus sp ini dapat meningkatkan pertumbuhan, status imunitas dan kelangsungan hidup pada ikan. Teknologi probiotik merupakan salah satu teknologi yang signifikan yang dapat memberikan solusi dalam menyelesaikan masalah yang timbul dalam budidaya ikan.
Penyedia Probiotik, Dalam penggunaan probiotik udang atau bakteri yang menguntungkan mampu melakukan kompetisi terhadap pathogen yang potensial menginfeksi dalam pemeliharaan ikan sehingga tidak bergantung pada pada penggunaan antibiotic dan bahan kimia lain. Dan seterusnya teknologi produksi ikan menjadi lebih ramah lingkungan.
Di daerah Karawang dan Indramayu yang merupakan jalur Pantura Jawa banyak dari mereka yang mata pencahariannya dengan membudidaya ikan (Penaeus monodos) yang dilakukan secara akuakultur dan menimbulkan dampak adanya tibunan bahan organik dari pemberian yang secara terus menerus sehingga mengendap didasar tambak dan tidak dilakukan pengelolaan air yang baik sehingga tingkat kualitas lingkungan mengalami penurunan hal ini berdampak buruk bagi ikan yaitu tidak berkembang dengan baik. Sementara Atmomarsono et al., (1996) mengatakan bahwa kematian masal ikan windu antara lain disebabkan oleh jamur (Lagenidium, Fusarium), bakteri (Vibrio harveyi, V. alginoliticus), virus (Monodon Baculo Virus) dan protozoa (Zoothamniim, Epystillis, Vorticella) terutama yang ditemukan di Sulawesi selatan, Jawa dan Bali.
Vrisda
label : probiotik ikan