Penyakit yang sering terjadi pada udang biasanya dibedakan menjadi dua yaitu penyakit infeksi dan penyakit non infeksi. Penyakit infeksi biasanya terjadi karena pengaruh dari beberapa faktor seperti jamur (Legenidium, Fusarium, Agmasoma), Bakteri (Vibrio harveyi-kunang kunang), virus (IHHNV, MBV, YHV, WSSV, TSV, IMNV), Parasit (Zoothamnium, Epistylis, Acineta, Vorticella). Sedangkan penyakit non infeksi terjadi karena dipengaruhi oleh faktor seperti cemaran pestisida dan TSM, dan juga dari nutrisi misalnya seperti aflatoksin atau pakan berjamur.
Berbagai penyakit yang muncul pada perairan budidaya tambak Udang yang diakibatkan oleh bakteri vibriosis sp memiliki dampak terhadap penurunan hasil produksi perikanan di dalam lingkungan budidaya. Akibat infeksi dari mikroorganisme pathogen di perairan budidaya, menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup tinggi karena organisme perairan yang telah dibudidaya banyak yang mengalami kematian massal.
Apabila vibrio menyerang pada bak hatchery maka masih dapat diantisipasi dengan pemakaian probiotik. Untuk pencegah berlimpahnya bakteri vibrio di dalam lingkungan tambak yaitu dengan cara mengatur kandungan bahan organik dalam tambak ditekan seminimal mungkin. Biasanya dengan cara membuang air yang mengandung lumpur organik di dasar tambak dan juga mengganti air di dasar tambak setiap hari dengan cara pipa pembuangan dibuka seluruhnya.
Namun ada cara lain yang lebih efektif dan mudah untuk diterapkan yaitu dengan menggunakan bakteri probiotik yang akan berfungsi untuk memecah/menguraikan bahan organik menjadi senyawa kimia sederhana sehingga dapat diuraikan lagi secara alami sehingga kepadatan vibrio dapat diminimalisir.
Vrisda
Label : vibriosis udang, probiotik udang, probiotik tambak udang