Untuk Mencegah Bakteri Pembunuh Pada Ikan
Untuk menghindari dari virus vibrio pembunuh ikan salah satunya jangan memberi makan yang berlebih pada ikan kemudian tambak harus sering dikuras supaya tambak selalu bersih dan cobalah untuk menggunakan obat untuk mencegah penyakit ini seperti probiotik dan semacamnya, dengan memakai probiotik maka budidaya ikan akan terhindar dari serangan virus vibriosis baik yang terjadi pada ikan maupun yang terjadi pada udang, probiotik ikan dapat juga dipakai untuk mengatasi penyakit ikan lainnya.
Apa yang di maksud dengan vibriosis?
Vibriosis yakni suatu penyakit yang ada pada ikan penyebabnya adalah sekelompok bakteri vibrio sp. Bakteri ini terdistribusi di air bersih, air berpolusi air laut kecuali yang mempunyai kadar sanitasinya tingggi, mikroflora yang ada dalam pencernaan / usus, organ ginjal dan darah ikan.
Vibrio sp adalah merupakan bakteri gram negatif yang memiliki bentuk melengkung merupakan bakteri gram negatif lalu mempunyai ukuran 0,5 – 2,0, um dan memiliki kekuatan untuk bergerak karena memiliki 2-3 flagela polar di spesies vibriosis tertentu. Bakteri Vibrio sp ini selalu menyerang budidaya ikan air laut, air payau bahkan ikan yang berada di air tawar pun dapat diserang oleh bakteri ini.
Wabah penyakit yang menyerang pada budidaya ikan ini erat hubungannya dengan perubahan pada lingkungan, perubahan suhu secara mendadak, stres, suhu tinggi, umur ikan, kandungan oksigen pada tambak sangat rendah, penurunan kadar oksigen lalu kepadatan pada populasi ikan biasanya diakibatkan oleh Strain Virulen.
Tanda-tanda klinis yang terjadi pada ikan dewasa yang terserang penyakit vibriosis ikan yang terlanjur parah yakni biasanya ditandai dengan warna kulit yang kusam dan nafsu makan ikan yang menurun, letargi serta hemoragi yang ada pada pangkal sirip dengan fin rot yaitu bentuk dari kerusakan kulit ikan dengan tepi yang berwarna merah atau putih dan ini disebabkan telah terkena parasit
Lalu pada dinding perut ikan abdomen merupakan organ yang sangat vital dan pada kulit terjadi hemoragi difus, pembengkakan, distensi abdomen dengan asites. Ini karena disebabkan pertumbuhan penyakit yang begitu cepat, sedangkan ikan bisa mati dalam waktu yang cukup singkat antara 2 – 3 hari dengan mortalitas yang cukup tinggi.
Pada umumnya pada saat nekropsi nampak penimbunan dengan hemoragi disemua permukaan organ internal dan cairan serosanguinus pada limpa dan juga ginjal yang membengkak, kalau hemoragi itu sampai menjadi borok maka berakibat kerusakan pada kulit, ketika ikan stres maka warnanya akan nampak gelap / kusam dengan pendarahan pada sirip ekor, kemudian insan akan nampak pucat.
Patogenesis dari penyakit vibriosis ini, disebabkan dari bakteri yang masuk melalui darah kemudian masuk ke sirkulasi jaringan dan ini menjadikan kerusakan rasang di pembluh darah kulit juga pada pangkal sirip, kemudian diikuti pendarahan pada jantung dan terkumpulnya cairan di abdomen / bagian perut yang akan menjadi sebab dropsi.
Vrisda
Label : vibriosis ikan