Probiotik Ikan – Kesadaran masyarakat akan sebuah gizi semakin meningkat sehingga tidak heran bila kebutuhan ikan juga semakin meningkat terutama ikan lele, ikan lele juga disebut-sebut sebagai ikan masa depan karena dibudidayakan dengan cara padat tebar yang tinggi. Walaupun terkadang budidaya ikan lele terhambat karena ketersediaan lahan dan air yang tidak memadai. Namun, masih dapat menghasilkan panen yang berlipat sehingga kebutuhan akan protein hewani masih dapat ditanggulangi.
Hasil panen yang berlipat dari praktek budidaya tersebut tentunya tidak lepas dari penggunaan dan pemilihan probiotik ikan yang tepat untuk diaplikasikan. Pembudidaya yang menggunakan probiotik, yang diaplikasikan di air kolam tidak menyebabkan dampak yang signifikan. Terlebih lagi untuk ikan lele yang memproduksi amoniak. Memang bila hanya menggunakan probiotik diperairan tidak dapat memberikan manfaat yang besar.
Oleh karena itu, probiotik ikan tidak hanya diaplikasikan di perairan saja melainkan pakan juga harus diberikan probiotik. sedangkan untuk penggunaan antibiotik seakan menjadi boomerang bagi para pembudidaya itu sendiri. Pasalnya, antibiotik akan membuat pathogen menjadi resisten dan penyakit ikan lele akan semakin sulit untuk disembuhkan. Bukan hanya itu, penggunaan antibiotik pada budidaya ikan dapat membahayakan kesehatan para konsumen ikan karena daging ikan lele mengandung residu dari antibiotik tersebut.
Prof Dr Agus Irianto, MSc PhD, guru besar mikrobiologi Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman di Purwokerto menjelaskan probiotik pada akuakultur memiliki manfaat yang cukup besar. Probiotik memiliki peranan penting dalam budidaya ikan seperti sebagai imun untuk daya tahan ikan, menekan pertumbuhan pathogen dan meningkatkan nilai nutrisi dengan cara penyerapan yang maksimal. Dia juga mengatakan ‘Probiotik perlu dikembangkan dalam akuakultur karena menyangkut hidup orang banyak,’
Vrisda
Label : probiotik ikan